wenbinar-temukan-bakat-terpendam-pada-anak-anda

Pada hari Rabu, 28 April 2021 pukul 14.00 WIB, telah terlaksana webinar kesehatan yang membahas mengenai Obesitas Pemicu Serangan Jantung. Dibawakan langsung oleh dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes (Nutrition Expert/Ahli Gizi).

Anak merupakan anugerah bagi setiap orangtua. Setiap anak adalah special, karena memiliki karakter dan bakat masing-masing. berbicara soal potensi atau bakat anak, orangtua bertugas untuk membuat potensi sang anak lebih bersinar.

Bentuk dukungan orangtua dalam mengasah bakat anak bisa dilakukan berbagai cara. Namun hal paling mendasar sebagai orangtua dalam rangka memaksimalkan potensi/bakat anak adalah dengan memberikan gizi yang cukup selama masa pertumbuhan dan perkembangan anak agar anak tumbuh baik sesuai dengan milestone usianya.

Di Seminar Parenting yang dipersembahkan oleh UNIHEALTH bersama narasumber Dr. Rita Ramayulis DCN, M.Kes, akan membahas tuntas mengenai tumbuh kembang anak, bagaimana mengembangkan potensi kecerdasan pada anak, dan juga pemenuhan gizi seperti apa yang dibutuhkan oleh anak.

 

 

Anak sehat adalah anak yang bertumbuh dan berkembang secara normal sesuai milestone usianya. Berikut beberapa panduan dalam penilaian pertumbuhan anak sehat dari berat badan dan tinggi badan:

 

Berat Badan:

Berat bayi baru lahir: 2,5-3.9 kg

  1. bayi usia 4 bulan: 2x berat lahir
  2. bayi usia 1 tahun: 3-4x berat lahir
  3. anak usia 1-5 tahun: (usia x 2) + 8

 

Tinggi badan:

  1. panjang badan bayi baru lahir: 45-55 cm
  2. panjang badan anak usia 1 tahun: + 25cm
  3. panjang badan anak usia 2-12 tahun: (usia x 6) + 77cm

Bagaimana dengan tumbuh kembang anak balita?
Selain dari berat badan dan tinggi badan, perkembangan anak juga bisa dilihat dari kecerdasannya.

 

 

Ada 8 Jenis Kecerdasan Pada Anak:

 

1. Kecerdasan Linguistik: Kemampuan Berbahasa Secara Efektif

kecerdasan-linguistik-anak

Kecerdasan verbal linguistik adalah kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan berbahasa atau berkomunikasi, baik dengan berbicara maupun menulis. Kecerdasan ini memungkinkan anak memiliki hobi membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan cerita. Anak yang memiliki kecerdasan berbahasa juga bisa bisa berbicara dan membaca lebih cepat dibanding anak lain seumurnya.

Bahkan sejak baru lahir pun, anak sudah bisa menunjukkan kecerdasannya berbahasa lho, Ma. Biasanya sejak sangat dini anak akan menunjukkan ketertarikannya untuk dibacakan cerita atau diajak ngobrol. Saat usianya mulai besar, mungkin sekitar 4 bulan, ia sudah tertarik untuk ikut membaca buku bersama Mama.

 

 

2. Kecerdasan Kinestetik: Kemampuan Mengekspresikan Ide dan Perasaan Dengan Tubuh

kecerdasan-kinestetik

Setiap anak memiliki gaya belajar yang unik. Mereka memiliki metode yang berbeda-beda dalam mempelajari sesuatu, tergantung pada bagaimana cara mereka menyerap dan menyatukan berbagai informasi. Salah satu caranya adalah melalui gerak tubuh atau kinestetik atau biasa disebut mover.

Umumnya, anak dengan kecerdasan kinestetik yang tinggi lebih mahir dalam bidang olahraga dan seni yang menggunakan gerak tubuh seperti menari atau berakting. Ia juga mahir menggunakan instrumen/objek sehingga cocok bila menjadi seorang mekanik, ahli bedah, atau dokter gigi.

 

 

3. Kecerdasan Logika Matematika: Kemampuan Mengolah Angka

kecerdasan-logika-matematika

Kecerdasan logis matematis adalah kemampuan dalam menggunakan angka dengan baik, melakukan penalaran dengan benar, mengolah alur pikiran yang panjang dan mencerna pola-pola logis atau numeris dengan benar. Kecerdasan yang satu ini merupakan kecerdasan yang dimiliki para ilmuwan, akuntan, dan pemrogram komputer.

Orang dengan gaya belajar ini cenderung sistematis dan sangat memerhatikan prosedur. Mereka membenci orang-orang yang tidak mengikuti aturan ataupun prosedur yang sudah dibuat.

Anak-anak dengan kecerdasan logis matematis yang baik akan mempunyai skor atau nilai yang bagus di sekolah, terutama pada pelajaran sains, IPA, dan matematika.

Dengan kata lain anak yang memiliki kecerdasan logis matematis tinggi cenderung memiliki sifat cerdas, kreatif, dinamis, inovatif, mandiri, kritis, komunikatif, disiplin, dan tanggung jawab.

 

 

4. Kecerdasan Musikal: Kemampuan Mengekspresikan Diri dengan Musik

kecerdasan-musikal

Kecerdasan musikal adalah kemampuan seseorang untuk mengekspresikan, memahami, dan menciptakan sesuatu melalui musik. Ini mungkin bisa ditunjukan dengan bernyanyi, bermain instruksi musik, menciptakan lagu, dan lainnya. Anak dengan kecerdasan musikal tidak akan memiliki kesulitan untuk memahami nada dan belajar musik.

Sayangnya, banyak orangtua yang menganggap kecerdasan yang satu ini tidak sepenting kecerdasan lainnya, misalnya dibanding kecerdasan logika-matematika atau kinestetik. Padahal, kecerdasan musikal tak kalah pentingnya.

 

 

5. Kecerdasan Naturalis

kecerdasan-naturalis

Kecerdasan naturalis adalah kecerdasan yang dimiliki oleh individu terhadap tumbuhan, hewan dan lingkungan alam sekitarnya. Individu yang memiliki kecerdasan naturalis yang tinggi akan mempunyai minat dan kecintaan yang tinggi terhadap tumbuhan, binatang alam semesta. Kemampuan untuk mengenali sesuatu di alam dan lingkungan.

Kecerdasan naturalis merupakan kemampuan yang membantu manusia pada jaman dulu untuk mengenali tumbuhan yang bisa dikonsumsi dan tidak. Kecerdasan ini juga membantu manusia untuk mengenali pola dan perubahan pada lingkungan mereka sehingga mereka bisa beradaptasi dan bertahan hidup. Karena itulah, stimulasi pada kecerdasan naturalis anak sama pentingnya dengan stimulasi kecerdasan majemuk lainnya. Anak dengan kecerdasan naturalis biasanya memiliki kemampuan persepsi yang baik untuk melihat perubahan yang terjadi di lingkungannya.

Selain itu, anak dengan kecerdasan naturalis juga suka membaca dan mengkoleksi benda-benda dari alam, misalnya bebatuan, kerang, serangga, dan lain-lain. Mereka suka menghabiskan waktu di luar ruangan dan mengeksplorasi alam dengan bebas.

 

 

6. Kecerdasan Interpersonal

kecerdasan-interpersonal

Setiap orangtua tentu ingin anak-anaknya mampu berhubungan baik dengan orang lain termasuk teman-teman sebayanya. Apalagi sosialisasi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan si Anak demi masa depannya kelak.

Untuk itu, kecerdasan interpersonal dalam memahami emosi dan perilaku orang lain perlu diterapkan oleh anak mama. Apalagi anak-anak perlu menjalin hubungan baru dengan orang lain sehingga mampu belajar empati hingga komunikasi.

Kecerdasan interpersonal memiliki beberapa kunci elemen penting, meliputi kefasihan bahasa verbal dan keterampilan dalam percakapan; pengetahuan tentang peran sosial dan aturan; keterampilan mendengarkan secara efektif; memahami apa yang membuat orang lain tertarik; keefektifan sosial atau bagaimana cara agar percaya kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain.

 

 

7. Kecerdasan Intrapersonal

kecerdasan-intrapersonal

Kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri, dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri, mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri, dan kemampuan memahami diri sendiri.

Kecerdasan intrapersonal lebih pada pribadi si Anak. Anak Mama dapat mengerti emosinya, kekuatan dan kelemahan dirinya. Kecerdasan intrapersonal membantu anak Mama untuk memahami niat, motivasi, dan perasaannya sendiri.

Kecerdasan ini terkadang seringkali dianggap sepele oleh orang lain. Padahal, kecerdasan ini sangat berpotensi, lho, dalam melakukan aktivitas apapun.

 

 

8. Kecerdasan Moral

kecerdasan-moral

Building Moral Intelligence, mendefinisikan kecerdasan moral sebagai kemampuan untuk memahami benar dan salah, serta pendirian yang kuat untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan norma moral.

Sederet kualifikasi di atas mungkin terdengar bagai PR berat bagi orang tua. Selain mengisi otak anak dengan berbagai ilmu dan pengetahuan, Anda juga dituntut mengisi hatinya dengan sederet kebaikan. Empati, jujur, adil, dan masih banyak lagi. Akan menjadi ringan jika Anda mulai konsisten mengajarkannya sejak dini.

Kemampuan membedakan benar dan salah berdasarkan keyakinan yang kuat dalam etika.

 

 

Perkembangan kecerdasan anak terjadi pada rentang usia 2 tahun (70%) sampai usia 5 tahun (90% ), dan selanjutnya tidak lagi berkembang namun terjadi aktivasi otak.

Anak perempuan mengalami growt spurt di usia 11-13 tahun, dan usia 13-15 tahun pada anak laki-laki. Dalam menunjang perkembangan minat dan bakat anak, pemberian asupan gizi yang baik untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal adalah hal yang paling mendasar.

 

 

Berikut Beberapa Zat Gizi yang Diperlukan Untuk Tumbuh Kembang Anak:

  1. Zat gizi untuk pertumbuhan fisik anak
  2. Protein yang dapat diperoleh dari daging, ikan, udang telur, SUSU, kacang-kacangan, tempe, dll
  3. kalsium, yang dapat diperoleh SUSU, keju, ikan, tempe, brokoli

Susu merupakan salah satu sumber zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak, lalu bagaimana cara memilih susu yang baik?

Susu yang baik adalah susu yang bernilai fungsional untuk pertumbuhan, perkembangan, dan perlindungan adalah susu nutraceutical, dimana susu tersebut mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang dan perlindungan anak serta ditambahkan senyawa bioaktif yang berperan untuk memberikan perlindungan tambahan pada tubuh anak.

Starvits-Nutra-Cokelat

Starvitz Nutra merupakan susu nutraceutical dari rangkaian kids series dari UNIHEALTH yang mengandung zat gizi lengkap untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Mengapa Susu Starvitz Nutra menjadi salah satu susu terbaik di Dunia?

Mengandung susu New Zealand yang dikenal bergizi tinggi karena iklim di New Zealand membuat sapi lebih sehat. Mengandung beta karoten, tinggi kandungan asam linoleat terkonjugasi (CLA), dan kaya akan omega 3.

Mengandung minyak ikan (Omega 3) yang Baik untuk sistem saraf pusat dan perkembangan otak, anti inflamasi/peradangan, dan mencegah penyakit kardiovaskular.

Mengandung temulawak yang memiliki sifat anti inflamasi, anti kanker, mengatasi masalah pencernaan, mempercepat proses penyembuhan luka (wound healing), dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Tinggi kalsium yang berfungsi sebagai penguat struktur tulang, pembentukan tulang dan gigi, dan mencegah osteoporosis.