Tips Lancar Berpuasa Bagi Penderita Diabetes

Bulan ramadhan layaknya 2 mata pisau bagi penderita diabetes. Di satu sisi, dengan berpuasa penderita diabetes memiliki pola makan yang lebih terpola, yaitu saat sahur dan berbuka. Namun, perlu diingat bahwa saat berpuasa, kadar glukosa darah akan menurun hingga di bawah batas normal (hipoglikemia), dan saat berbuka puasa akan ada asupan makanan dan minuman yang dapat memicu kenaikan gula darah. Untuk itu penderita diabetes harus berhati-hati saat menjalankan ibadah puasa. Lalu bagaimana agar penderita diabetes tetap aman dalam berpuasa?simak tips berikut...

Pasien diabetes sebenarnya bisa mengonsumsi apapun. Namun, yang perlu diperhatikan adalah jumlahnya yang harus dibatasi. Sebut saja membatasi kurma saat berbuka puasa.

Meski manis, kurma memiliki indeks glikemik rendah sehingga aman untuk pasien diabetes. Konsumsi kurma sebaiknya dibatasi 1-2 butir atau tiga butir jika kurma berukuran kecil. Jumlah ini dirasa sudah cukup untuk menaikkan kadar gula darah setelah 13-14 jam berpuasa.

Hal yang sama juga berlaku bagi konsumsi kolak yang selalu menjadi sajian pasti saat berbuka.

 

1. Konsultasikan Dengan Dokter

konsultasi-dokter

Konsultasi dokter diperlukan untuk mengecek kadar gula darah. Pasalnya, ada beberapa kondisi di mana puasa tak dianjurkan bagi pasien diabetes.

Dokter akan mengevaluasi pasien. Setelah mendapatkan hasil, dokter membantu pasien untuk pengaturan makan, pemberian obat, dan mengingatkan pasien untuk rutin cek gula darah secara mandiri.

Jika hasil gula darah kurang dari 70 mg/dL (hipoglikemia) dan lebih dari 300 mg/dL (hiperglikemia), maka puasa sebaiknya dibatalkan.

Pasien juga diminta untuk peka terhadap beberapa gejala seperti pusing, sakit kepala, rasa lapar berlebih, berkeringat, dan sulit berkonsentrasi untuk hipoglikemia. Perhatikan pula gejala rasa haus berlebih, sering buang air kecil, dan penglihatan buram untuk hiperglikemia.

Penderita diabetes harus mengkonsumsi obat-obatan setiap hari, nah selama berpuasa kadar gula darah akan mengalami perubahan, sehingga perlu adanya penyesuaian konsumsi obat-obatan diabetes selama puasa.

 

2. Pastikan Anda Minum Air yang Cukup

minum-air

Pemenuhan asupan cairan akan menjadi hal langka selama bulan puasa. Padahal, orang dengan diabetes berisiko dehidrasi.Asupan air yang cukup diperlukan agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

Dehidrasi terjadi saat tubuh menggunakan atau kehilangan lebih banyak cairan daripada cairan yang masuk. Tubuh tidak memiliki cukup air dan cairan lain untuk menjalankan fungsi normalnya. Jika Anda tidak mengganti cairan yang hilang, Anda akan mengalami dehidrasi.

Maka dari itu, asupan cairan perlu diatur sedemikian rupa agar terhindar dari dehidrasi. Saat berbuka, minum segelas air mineral atau jus buah sembari menaikkan kadar gula darah. Satu gelas tambahan diminum kembali setelah hidangan berbuka.

Asupan cairan pada malam hari bisa dipenuhi dengan empat gelas air mineral. Satu gelas sebelum makan malam, dua gelas setelah makan, dan satu gelas jelang tidur. Sementara saat sahur, sebaiknya minum dua gelas air mineral. Jika ditotal, cairan yang masuk ke tubuh saat bulan puasa, mencapai dua liter per hari.

 

                                                                                                             

3. Perhatikan Tanda Hipoglikemia

tanda-hipo

Hipoglikemia adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh kadar gula darah atau glukosa yang sangat rendah, yang merupakan sumber energi utama pada tubuh. Pengidap diabetes mendapatkan hipoglikemia atau gula darah rendah ketika tubuhnya tidak memiliki cukup gula untuk digunakan sebagai bahan bakar.

Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa alasan, termasuk diet, beberapa obat dan kondisi, dan olahraga. Jika kamu mengalami hipoglikemia, catat tanggal dan waktu kapan hal tersebut terjadi dan apa yang sedang kamu lakukan.

Hipoglikemia atau gula darah rendah ditandai dengan pandangan kabur, badan mulai gemetar, keluar banyak keringat, gelisah, dan pusing. Pada kondisi yang berat juga terjadi kelemahan otot, sulit bicara, hingga penurunan kesadaran. Jika salah satu tanda ini sudah anda rasakan, maka segera konsumsi makanan atau minuman yang manis agar gula darah anda kembali normal.

 

 

4. Konsumsi Makanan Tinggi Protein dan Serat

makanan-serat

Ada beragam manfaat protein yang penting dan vital bagi tubuh, mulai dari membantu sistem kekebalan tubuh, hingga menjadi bahan pembentukan sel dan jaringan tubuh. Mengetahui sumber protein yang tepat akan membantu kita mendapatkan berbagai manfaat tersebut.

Protein adalah makronutrien yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang besar. Protein terdiri dari sejumlah asam amino yang diperlukan agar tubuh berfungsi dengan baik. Asam amino dapat dikelompokkan menjadi dua jenis utama, yakni asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Disebut sebagai asam amino nonesensial karena dapat dibuat sendiri oleh tubuh

Kandungan protein di dalam makanan sangat bermanfaat untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak serta membangun sel dan jaringan tubuh yang baru. Tak hanya itu, mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi juga dapat memperkuat tulang, mempercepat proses penyembuhan luka, dan menurunkan tekanan darah.

Makanan tinggi protein dan serat dibutuhkan oleh penderita diabetes untuk sumber energi dan menahan penyerapan gula berlebih. Mengingat banyaknya manfaat protein bagi tubuh, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan protein yang tinggi, sesuai kebutuhan.

 

 

5. Konsumsi Antioksidan yang Aman dan Cocok untuk Penderita Diabetes

makana-antioksidant

Antioksidan bisa menyebabkan tubuh kebal terhadap insulin, sehingga asupan gula yang masuk dalam tubuh tidak bisa dipecah oleh hormon insulin dan risiko diabetes pun semakin meningkat.

Efek negatif pemakaian antioksidan berlebih pada tubuh memang menjadi kontroversi hingga saat ini. Beberapa studi lainnya pernah menyebutkan bahwa antioksidan tidak memiliki efek yang signifikan bagi tubuh, bahkan antioksidan disebut-sebut bisa memperpendek umur cacing dan juga manusia.

Agar radikal bebas tidak melonjak di dalam tubuh, Anda bisa berupaya dengan mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan. Konsumsi makanan mengandung antioksidan lebih disarankan ketimbang mengandalkan suplemen antioksidan.

Konsumsi antioksidan untuk melindungi dari serangan radikal bebas dan mencegah terjadinya komplikasi pada pembuluh darah yang sering terjadi pada penderita diabetes.

 

 

Untuk Membantu Menjaga Kadar gula darah anda selama berpuasa, pastikan anda mengkonsumsi nutrisi yang baik bagi penderita diabetes, seperti:

  1. Makanan tinggi serat yang berfungsi dalam menahan penyerapan gula berlebih
  2. Pastikan makanan yang dikonsumsi berisi kandungan yang dapat membantu anda dalam mengontrol gula darah, seperti kayu manis, kunyit, dan jinten hitam.
  3. Tinggi protein dan vitamin

 

 

Untuk memenuhi kebutuhan serat saat berpuasa, penderita diabetes dapat mengkonsumsi Glucofit Susu 1 gelas saat sahur dan berbuka. Glucofit susu adalah susu diabetes pertama yang menggunakan ekstrak kayu manis (Cinnulin PF, protein, mineral, dan serat) yang berfungsi untuk menstabilkan gula darah. Produk ini merupakan inovasi terbaru dari Integrity Nutraceutical International di USA.

Antioksidan yang baik untuk penderita diabetes adalah yang mengandung Astaxanthin dan Applephenon, dimana kedua antioksidan ini berfungsi untuk mempercepat metabolisme glukosa darah sehingga mampu mengontrol gula darah anda. Konsumsi Asta-Gold 1 x 1-2 kapsul setelah makan saat sahur atau berbuka.

Jadi, bagi anda penderita diabetes tak perlu khawatir lagi dalam menjalankan ibadah puasa, ikuti tips di atas dan jadikan Glucofit susu dan Asta-Gold sebagai teman berpuasa anda!

 

Jalani puasa bersama UNIHEALTH, ibadah lancar, kesehatan terjaga!

Selamat berpuasa!