Mengenal Curcumin dan Manfaatnya

Crucumin senyawa yang terdapat pada kunyit dan temulawak sempat heboh diperbincangkan saat pertama kali wabah Corona merebak. Bahkan, temulawak kala itu jadi marak dicari karena dinilai bisa mencegah infeksi COVID-19.

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOT JI) dr Inggrid Tania menjelaskan curcumin adalah pigmen berwarna kuning terkandung di dalam kunyit maupun temulawak. Ada beberapa fakta dan hoax terkait curcumin yang sempat beredar termasuk disebut memicu risiko tinggi terpapar COVID-19.

Pada rebusan kunyit dan temulawak masih mengandung puluhan bahkan ratusan senyawa kimia dengan efek yang sangat beragam, tak hanya polifenol dan polisakarida, ada juga flavonoida dan alkaloida. Sejak ditemukan lebih dari 200 tahun yang lalu, curcumin juga telah diteliti di seluruh dunia. Berbagai penelitian menunjukkan curcumin memiliki bermacam khasiat mulai dari antibakteri, antioksidan, antiinflamasi, antikanker, penurun gula darah dan juga sebagai immunomodulator.
 
 

Khasiat Crucumin

Curcumin merupakan senyawa golongan polifenol yang merupakan senyawa utama rimpang kunyit dan temulawak. Curcumin juga terkandung dalam rimpang beberapa spesies Curcuma dari family Zingiberaceae.

Kunyit dan temulawak merupakan tanaman obat yang sangat umum dikenal masyarakat Indonesia dan menjadi bahan minuman kesehatan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Hasil Riset Tumbuhan Obat dan Jamu yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan tahun 2012, 2015 dan 2017, kunyit dan temulawak masuk dalam 10 jenis tanaman obat yang paling banyak digunakan oleh pengobat tradisional dari berbagai suku di Indonesia.

Kunyit dan temulawak secara ilmiah sudah diteliti baik secara in vitro maupun in vivo pada tahap pra klinik serta riset klinik dan terbukti memiliki banyak manfaat terhadap kesehatan

 

 

Mafaat Kurkumin

1. Anti Kanker

kurkumin-anti-kanker

Kurkumin merupakan salah satu produk senyawa metabolit sekunder dari tanaman kunyit dan temulawak. Secara tradisional, kurkumin sudah dimanfaatkan dalam pengobatan di Asia, termasuk Indonesia, untuk mengobati luka, menghilangkan rasa nyeri dan artritis. Kini para ahli menemukan bahwa kurkumin juga bisa mengobati kanker.

 

 

2. Anti Oksidan

krukumin-anti-oksidan

Curcumin dapat berperan sebagai antioksidan karena mengandung senyawa fenolik dan flavonoid. Pemberian curcumin juga dapat meningkatkan berat hati dibandingkan kelompok kontrol sebab dapat mengembalikan sel-sel epar yang rusak.

 

 

3. Anti Inflamasi

anti-inflamasi

Aktivitas antiinflamasi kurkumin bekerja dengan menghambat pembentukan prostaglandin, tromboksan dan prostasiklin dengan cara menghambat aktivitas enzim siklooksigenase . Kurkumin juga dapat menghambat pembentukan senyawa leukotrien dengan menghambat aktivitas enzim lipooksigenase.

 

 

4. Imunomodulator

krukuimin-immunodolator

Kurkumin merupakan senyawa metabolit bahan alam yang dapat diisolasi dari tanaman kunyit atau tumeric (Curcuma longa L).. Telah dilaporkan berbagai potensi terapeutik kurkumin dan kurkuminoid (kurkumin dan turunannya) diantaranya sebagai antibiotik, antiviral, antioksidan,antikanker, dan untuk penanganan penyakit Alzheimer. Kurkumin dan turunannya atau yang secara umum dikenal sebagai kurkuminoid juga terdapat pada temulawak, jahe dan tanaman sejenis.

 

 

5. Anti Bakteri

anti-bakteri

Aktivitas antibakteri curcumin adalah dengan cara mengham- bat proliferasi sel bakteri. Kunyit memiliki efek farmakologi diantaranya, menurunkan kadar lemak tinggi, asma, hepatitis, anti empedu, anti radang, anti diare, dan bersifat sebagai anti inflamasi atau anti peradangan.

 

 

6. Anti Hiperglikemi (gula tinggi)

anti-hiperglikemi

Aktivitas Antihiperglikemia Sediaan Emulsi Nanokurkuminoid Temulawak telah dilaporkan memiliki khasiat sebagai antioksidan, antiinflamasi, antikanker, antimik roba, dan formulasi kurkumin kedalam nanopartikel.

 

Penggunaan curcumin sebagai senyawa tunggal tentu berbeda dengan penelitian penggunaan kunyit atau temulawak sebagai bahan herbal atau jamu.

Dalam saintifikasi jamu dan di Rumah Riset Jamu Hortus Medicus Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu, temulawak, kunyit, dan meniran merupakan tanaman obat yang mampu meningkatkan kebugaran.

 


Sebagai anti kanker Kurkumin Bersifat Sebagai :


1. Terapi penunjang kemoterapi : Dapat menjadi terapi penunjang/tambahan dengan tujuan untuk membunuh sel kanker
2. Kemoprevensi : Agen penekan dan penahan perkembangan sel kanker
3. Ko-Kemoterapi : Agen untuk meningkatkan efektivitas kemoterapi dan mengurangi efek samping dari kemoterapi