Virus corona varian Delta merupakan jenis varian yang sangat mudah menular. Kepala Ilmuwan Badan Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan mengatakan, varian Delta saat ini tengah dalam perjalanan untuk menjadi varian yang dominan secara global karena peningkatan penularannya.

Virus corona adalah penyebab terjadinya penyebaran penyakit COVID-19, terus bermutasi di banyak negara. Belakangan ini yang dikabarkan belum lama terdeteksi di Indonesia adalah varian virus Delta dan Kappa. Meski begitu, belum banyak orang yang paham betul tentang varian Kappa penyebab COVID-19 ini.

 


Apa Itu Varian Kappa Penyebab COVID-19?


Varian Kappa adalah strain virus mutan ganda yang dikenal juga dengan B.1.167.1. Virus corona yang telah bermutasi ini telah menimbulkan tanda bahaya dan disebut-sebut lebih mudah untuk menular. Disebutkan jika varian baru ini telah terdeteksi di beberapa wilayah Indonesia, yaitu DKI Jakarta dan Sumatera Selatan. Mutasi ganda ini terdiri dari dua varian virus, termasuk mutasi E484Q yang dipercaya dapat menyebar dengan cepat, mirip dengan varian yang menyebar di Brazil dan Afrika Selatan. Lalu, ada mutasi L452R yang membantu virus lolos dari respons sistem imunitas di tubuh. Maka dari itu, penting untuk menekan penyebarannya. Varian Kappa dikategorikan oleh WHO masuk dalam Variant of Interest (VOI). Hal ini karena genomnya memiliki mutasi dengan implikasi fenotipik yang telah ditetapkan atau diduga. Virus ini telah diidentifikasi sebelumnya menyebabkan penularan yang menyebabkan cluster COVID-19, atau telah terdeteksi di banyak negara.

 


Gejala Umum Varian Delta

Demam Pilek Sakit kepala Sakit tenggorokan Varian Kappa Varian Covid-19 Kappa pertama kali ditemukan di India dan kini kasus infeksinya telah sampai di Indonesia. Beberapa bulan yang lalu, para peneliti mulai memperhatikan ada strain mutan yang tengah berkembang di India. Mereka menyebutnya sebagai mutan ganda, namun memang mungkin ada belasan mutasi yang menyebabkan varian baru. Varian ini dikhawatirkan juga memiliki kemampuan penularan yang mudah dan cepat serta memiliki potensi mematikan.

 

 

Beberapa Gejala Umum Varian Kappa, Antara Lain:

  1. Ruam di sekujur tubuh disertai demam tinggi
  2. Batuk
  3. Pilek
  4. Mata merah dan berair

 


Varian Kappa Disebut Lebih Menular


Beberapa epidemiolog menyebut jika varian ini lebih mudah menyebar dan menyebabkan infeksi saat masuk ke tubuh. Seseorang yang mengidapnya dapat menimbulkan gejala menyerupai campak dan mampu masuk ke tubuh walau hanya dengan berpapasan dengan seseorang yang mengidapnya. Meski begitu, efektivitas penularan dan kemampuannya untuk menghindari sistem imun masih terus diteliti. Varian Kappa penyebab COVID-19 ini tercatat telah menyebar ke 27 negara, seperti Inggris, Amerika Serikat, Singapura, Kanada, dan Australia. Bahkan, Italia melaporkan lonjakan yang cukup tinggi dalam satu bulan terakhir terhadap serangan varian baru ini. Tercatat, Italia telah mengumumkan terjadi lebih dari 100.000 kematian sejak Februari tahun lalu.

 


AstraZeneca Dipercaya Ampuh Cegah Varian Kappa


Dikutip dari studi yang dilakukan University of Oxford, disebutkan jika AZ dapat memberikan perlindungan terhadap varian Delta dan Kappa. Studi ini menyelidiki kemampuan antibodi monoklonal dalam serum dari orang yang sudah pulih dan serum dari orang yang divaksinasi untuk menetralkan virus corona yang telah bermutasi tersebut.Studi tersebut juga menyebutkan jika netralisasi terhadap varian Delta dan Kappa sebanding dengan yang terjadi pada varian Alpha dan Gamma. Hal ini memberikan indikasi awal jika tingkat perlindungan yang sama dapat dicapai untuk mencegah penyebaran penyakit COVID-19 untuk beberapa mutasi.