Oxxynea: Kebutuhan Vitamin dimasa Hamil dan Menyusui

Masa emas pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi di seribu hari pertama kehidupan. Seribu hari pertama kehidupan dimulai selama 270 hari masa kehamilan, kemudian lanjut di 730 hari kehidupan pertama sejak bayi lahir. Status gizi ibu pada masa kehamilan sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kognitif anak, dan menurunkan risiko kesakitan pada bayi dan ibu. Ibu hamil dengan status gizi kurang akan menyebabkan gangguan pertumbuhan janin, penyebab utama terjadinya bayi pendek (stunting) dan meningkatkan risiko obesitas dan penyakit degeneratif pada masa dewasa. 

Penting bagi ibu hamil untuk mengkonsumsi dan mencukupi kebutuhan nutrisi ibu dan bayi. Beberapa nutrisi penting yang dibutuhkan oleh ibu hamil diantaranya asam folat, yang merupakan bentuk sintetis folat, yang berperan dalam mencegah cacat tabung saraf pada bayi. Kalsium dan vitamin D juga penting untuk ibu hamil karena berperan sebagai pembentuk tulang dan gigi bayi yang kuat. Protein bagi ibu hamil juga penting guna memastikan pertumbuhan yang baik dari jaringan dan organ bayi, termasuk otak dan membantu pertumbuhan jaringan payudara dan rahim ibu selama kehamilan. Selain keempat nutrisi di atas, zat besi juga penting bagi ibu hamil untuk membuat lebih banyak hemoglobin untuk memasok oksigen ke bayi.

 

 

Antioksidan Dibutuhkan oleh Ibu Hamil

ibu-hamil

Karena selain bermanfaat bagi kesehatan, antioksidan juga dapat mencegah anak terkena diabetes dan obesitas. Ketersediaan antioksidan selama masa kehamilan mengalami penurunan seiring dengan peningkatan umur kehamilan dan faktor lingkungan, seperti asap rokok dan kebiasaan mengkonsumsi buah dan sayur[1]. Ada beragam jenis buah dan sayur yang dapat dikonsumsi oleh ibu hamil. Takaran yang disarankan untuk konsumsi buah dan sayur bagi ibu hamil adalah sekitar 250-500 gram dan 175 gram buah per hari dan disarankan untuk mengkombinasikan buah dan sayur agar mendapat manfaat yang optimal bagi ibu dan pertumbuhan janin.

Mengkonsumsi buah dan sayur yang dikombinasikan, terkadang membuat ibu hamil merasa kurang nyaman. Kini, ibu hamil tak perlu pusing lagi, untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu dan janin dari buah dan sayur dapat diperoleh dari ekstrak konsentrat buah dan sayur. Suplemen dengan kandungan 22 ekstrak buah dan sayur yang dapat memberikan manfaat yang sama dengan jumlah kadar polifenol dari 5 porsi buah dan sayur yang paling sering dikonsumsi, dan telah dipatenkan oleh lembaga sertifikasi di Perancis, Oxxynea. Oxxynea juga menunjukkan aktivitas antioksidan yang cukup tinggi, dengan nilai ORAC sekitar 82% (https://www.nutraingredients.com). Pastikan ibu mengkonsumsi suplemen 1x sehari setelah makan untuk penuhi nutrisi dari buah dan sayur. Pilihlah produk suplemen yang sudah terjamin profil keamanan produknya. Nutrisi ibu terpenuhi, ibu sehat, bayi lahir sehat sempurna!

Sebagian ibu pasti bertanya-tanya seputar keamanan proses menyusui selama kehamilan. Apakah hal ini akan mempengaruhi janin di perut ibu? Apakah dapat terjadi gangguan kehamilan akibat menyusui? Apakah nutrisi yang didapat dari ASI akan menjadi berkurang karena kehamilan?

Wajar saja bila ibu memiliki berbagai kekhawatiran di atas. Sebab, seorang ibu tentunya akan memikirkan yang terbaik untuk semua buah hatinya. Perlu diketahui, ketika menyusui memang akan dihasilkan hormon oksitosin yang berperan dalam proses pengeluaran ASI, sehingga dapat menimbulkan kontraksi pada kehamilan.

Tapi tenang, kontraksi yang dihasilkan tidak akan sampai memicu persalinan prematur, apalagi keguguran. Jadi, ibu tidak perlu khawatir tentang hal ini. Selain itu, kandungan nutrisi dalam ASI serta pertumbuhan janin juga tidak akan mengalami gangguan selama ibu bisa memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi sebaik-baiknya.

Ingatlah bahwa nutrisi ibu menjadi sumber energi untuk produksi ASI serta penunjang tumbuh kembang janin.

 

 

Kebutuhan Nutrisi yang Harus Dipenuhi

kebutuhan-nutrisi-ibu-hamil

Pada keadaan tidak sedang hamil sekalipun, seorang ibu menyusui membutuhkan tambahan 300 hingga 500 kalori per hari dari kebutuhan kalori dasarnya! Ini adalah angka yang tidak sedikit. Tidak heran, ibu yang sedang menyusui kerap dilanda perasaan kelaparan.

Sedangkan pada ibu hamil, tambahan asupan makanan diperlukan pada trimester kedua dan ketiga. Pada trimester pertama, belum diperlukan tambahan kalori dari kebutuhan dasar ibu diakibatkan ukuran janin yang masih sangat kecil. Meskipun demikian, kelengkapan nutrisi ibu hamil tetap harus dipenuhi.

Dari jumlah kalori yang dibutuhkan oleh ibu hamil, secara umum perlu ditambahkan 300 kalori lebih banyak untuk trimester kedua dan ketiga. Dengan begitu, ketika ibu hamil juga masih harus menyusui anak pertamanya, tambahan kalori yang diperlukan kira-kira adalah 500 kalori untuk menyusui dan 300 kalori untuk janin (bila sudah trimester kedua dan ketiga).

Jumlah ini akan disesuaikan untuk setiap ibu, berdasarkan usia, jenis kelamin, dan aktivitas. Untuk mendapatkan perhitungan yang lebih presisi, ibu juga bisa berkonsultasi dengan dokter.Adapun mengenai jenis-jenis nutrisi yang diperlukan antara lain karbohidrat, protein, lemak, serta berbagai vitamin dan mineral. Kondisi paling ideal adalah memberikan keduanya (janin dan bayi) berbagai jenis nutrisi, dengan cara ibu mengonsumsi jenis makanan yang beraneka ragam.

Ingatlah, tidak ada satu makanan tunggal yang mengandung semua nutrisi. Ibu harus mendapatkannya dengan mengonsumsi bermacam kelompok makanan. Misalnya kelompok nasi, gandum dan turunannya, biji-bijian, kacang-kacangan, produk turunan susu, serta berbagai buah dan sayuran.

 

 

Tips Untuk Pemenuhan Gizi Ibu Hamil Saat Harus Menyusui

sehat-ibu-hamil

Bila ibu tidak yakin dengan variasi makanan yang dikonsumsi, salah satu trik yang bisa dilakukan adalah dengan menambah suplementasi makanan. Hal ini untuk memastikan ibu tidak kekurangan berbagai nutrisi mikro (vitamin dan mineral).

Suplementasi bisa dicapai dengan obat maupun lewat susu kehamilan. Konsultasikan terlebih dahulu mengenai keputusan Anda mengonsumsi suplemen makanan dengan dokter.

Perlu menjadi catatan, ibu hamil yang menyusui tidak perlu mengonsumsi suplemen yang terlalu berlebihan, asalkan sudah menambah asupan kalori sesuai ketentuan di atas, dan mengonsumsi beraneka ragam makanan. Dengan demikian, kecukupan nutrisi janin dan bayi yang masih membutuhkan ASI pun terpenuhi juga.

Selain itu, faktor-faktor yang dapat memengaruhi kondisi kehamilan dan menyusui seperti stres, kecemasan, dan gaya hidup yang kurang sehat seperti merokok sebaiknya juga dihindari. Sebab, berbagai hal tersebut bisa mengurangi produksi ASI dan memberikan efek buruk terhadap janin.