Pentingnya Memberikan Kalsium Sejak Dini Pada Buah Hati

Tumbuh kembang anak yang optimal, tentunya harus didukung dengan gizi yang seimbang terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Jika nutrisi anak pada 1000 hari pertama kehidupan tidak terpenuhi dengan baik, maka akan berdampak buruk pada anak dan bersifat jangka panjang. Pertumbuhan tinggi badan anak mencapat setengah dari tinggi orang dewasa ketika memsuki usia 2 bulan.

Asupan gizi yang kurang dapat berdampak buruk pada status gizi anak. Zat gizi dibutuhkan oleh tubuh untuk beberapa tujuan, seperti untuk pertumbuhan fisik, untuk perkembangan kecerdasan anak, serta untuk imunitas anak. 

Kalsium merupakan golongan mineral yang memiliki peranan utama untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Bagi anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh kembang, asupan kalsium akan sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Untuk itu, kebutuhan kalsium harian si Kecil harus terpenuhi dengan baik dengan cara memberikan makanan yang mengandung kalsium berikut adalah sederet makanan tinggi kalsium yang baik untuk diberikan pada buah hati.

 

 

1. Susu

susu-anak

Ibu tentu sudah tahu kalau susu adalah sumber kalsium tinggi yang sangat baik untuk diberikan pada si Kecil sejak usia 1 tahun. Di samping bisa memenuhi kebutuhan kalsium si Kecil, susu juga kaya akan kandungan nutrisi lainnya, seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, omega 3 dan 6, serat pangan inulin, zinc, dan minyak ikan. Semua kandungan tersebut bisa ditemui di susu Frisian Flag 123 PRIMANUTRI yang disarankan untuk diminum si Kecil sebanyak tiga kali sehari.

 

 

2. Makanan Laut

makanan-laut

Makanan laut, seperti sarden, tongkol, dan salmon, adalah sumber kalsium yang sangat baik untuk dikonsumsi si Kecil. Ketiganya juga tinggi kandungan protein, sehingga akan memberikan banyak manfaat bagi tumbuh kembangnya. Diantaranya adalah mengoptimalkan pertumbuhan, memperbaiki jaringan yang rusak, memproduksi zat yang dibutuhkan tubuh, dan sebagai sumber energi.

Dalam memberikan makanan laut pada si Kecil, Ibu sebaiknya berhati-hati karena makanan ini merupakan alergen. Setelah memberikannya pertama kali, tunggulah beberapa hari sebelum memberikannya lagi. Apabila muncul reaksi alergi, maka sebaiknya dihentikan terlebih dulu.

 

 

3. Sayuran Hijau

sayuran-hijau

Sayuran hijau dikenal sebagai sumber makanan yang bergizi tinggi, sehingga sangat disarankan untuk dikonsumsi oleh si Kecil sejak dini. Beberapa jenis sayuran hijau, seperti bok choy, brokoli, bayam, sawi, dan lainnya, merupakan sumber kalsium dan nutrisi lainnya.

Sayuran hijau juga memiliki kandungan vitamin A, B kompleks, C, E, K, dan folat. Artinya, makanan ini akan memberikan banyak manfaat bagi tubuh, mulai dari menjaga kesehatan mata, memperkuat daya tahan tubuh, mendukung kesehatan kulit, pembekuan darah, dan sebagainya. Supaya kandungan nutrisinya tidak hilang, cara mengolah sayuran hijau sebaiknya dengan cara dikukus atau ditumis.

 

 

4. Keju

keju

Dikarenakan keju merupakan produk olahan susu, tentu salah satu kandungannya adalah kalsium. Sementara untuk kandungan nutrisi lainnya adalah protein, vitamin A, B12, zinc, magnesium, riboflavin, dan fosfor. Dengan mengonsumsi keju, si Kecil pun akan mendapatkan banyak sekali manfaat, seperti kesehatan mata, sistem imun tubuh yang kuat, dan terhindar dari berbagai jenis penyakit.

Keju sendiri memiliki banyak jenis, tapi yang sering dijumpai di supermarket adalah cheddar, kraft, dan mozarella. Berikan keju pada si Kecil sebagai cemilan, topping makanan, atau diolah menjadi aneka makanan yang lezat dan bergizi.

 

 

5. Yogurt

yogurt

Selain keju, produk olahan susu lainnya yang juga termasuk ke dalam makanan yang mengandung kalsium adalah yogurt. Bedanya dengan keju, yogurt memiliki rasa asam sedangkan keju rasanya gurih. Adanya kandungan nutrisi lain yang ada di dalam yogurt  membuat yogurt sangat disarankan untuk diberikan pada si Kecil. Kandungan tersebut antara lain protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan probiotik. Lengkap sekali ya, Bu? Yogurt bisa dimakan langsung atau dicampurkan bersama aneka buah-buahan segar.

 

 

6. Kacang-Kacangan

kang-kacangan

Makanan yang mengandung kalsium lainnya adalah kacang-kacangan. Contohnya saja kacang tanah, almond, lentil, dan kedelai. Selain mengandung kalsium, kacang-kacangan juga memiliki kandungan gizi lainnya, seperti protein, lemak jenuh, magnesium, mangan, folat, dan serat. Artinya, makanan ini juga berfungsi untuk meningkatkan berat badan, mencerdaskan otak, dan memperlancar sistem pencernaan.

 

 

7. Biji-Bijian

biji-bijian

Di samping kacang-kacangan, beberapa biji-bijian juga merupakan makanan yang mengandung kalsium, seperti wijen, chia, dan poppy. Biji-bijian juga memiliki kandungan nutrisi lainnya, seperti asam lemak omega 3, tembaga, mangan, dan zat besi. Untuk memberikan biji-bijian pada si Kecil, Ibu bisa menaburkannya pada makanan favoritnya, misalnya pada sereal, kue, atau puding.

 

 

Zat Gizi yang Dibutuhkan Untuk Pertumbuhan Fisik

fisik-anak

Protein berfungsi untuk membentuk sel dan jaringan, memperkuat tulang dan otot, dan membentuk enzim dan hormon, termasuk hormon pertumbuhan. Sementara kalsium, berperan untuk pertumbuhan tulang, perkembangan sistem saraf dan fungsi otot, serta terlibat langsung dalam proses kontraksi otot dan penghantar sinyal-sinyal pada sistem saraf dan otak.

Terdapat 2% kalsium di dalam tubuh manusia, dan sebagian besar sebanyak 98% terdapat di tulang. Kalsium berperan penting untuk kesehatan tulang, karena asupan mineral ini berperan penting dalam pembentukan massa tulang. Tulang yang sehat memungkinkan seseorang untuk beraktivitas. Kekurangan kalsium dapat memberikan efek negatif bagi tubuh, seperti kelelahan fisik, sulit berkonsentrasi, serta terlambatnya perkembangan kognitif dan perilaku. Kalsium dapat diperoleh tubuh dari berbagai sumber, seperti susu, keju, ikan, tempe, brokoli, dan sayuran hijau lainnya. 

 

 

Kebutuhan Kalsium Pada Anak Berbeda

Menurut Institute of Medicine, kebutuhan kalsium anak usia 1-3 tahun adalah 700mg/hari, 4-8 tahun 1000mg/hari, dan 9-18 tahun adalah 1300m/hari. Menurut hasil penelitian dari Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor, anak Indonesia masih mengalami kekurangan asupan kalsium dengan presentase 16% pada anak usia 2-3 tahun, 12% pada anak 4-6 tahun, dan 55% pada usia 10-12 tahun. Defisiensi kalsium ini diperkirakan akibat kurangnya konsumsi susu pada anak usia remaja. 

Untuk mensiasati hal tersebut, agar tidak terjadi defisiensi berkepanjangan, maka anda dapat memberikan suplemen dengan kandungan kalsium, selain kalsium, pastikan suplemen tersebut juga mengandung zat gizi lainnya, seperti temulawak yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Berikan suplemen yang mengandung kalsium sebanyak 2x sehari 1 tablet untuk anak usia 3-12 tahun. 

 

 

Hati-Hati Bahaya Kekurangan Kalsium

kekurangan-kalsium

Memastikan kebutuhan kalsium anak tercukupi dengan baik merupakan hal yang penting. Sebab, kalsium merupakan salah satu mineral yang dibutuhkan tubuh untuk menunjang pertumbuhan anak. 

Dampak kekurangan kalsium sangat beragam, mulai dari gangguan pertumbuhan hingga peningkatan risiko terjadinya penyakit pada anak. Karena itu, penting bagi orangtua memerhatikan asupan kalsium anak sejak dini.

 

 

Waspadai Dampak Buruk Kekurangan Kalsium

Fungsi kalsium dalam tubuh kembang anak dapat berjalan dengan semestinya, jika kebutuhan kalsium harian anak dapat terpenuhi dengan baik. Apabila tak terpenuhi, anak bisa mengalami:

 

1. Pertumbuhan yang Tidak Maksimal


Anak yang asupan kalsiumnya tidak tercukupi dengan baik akan mengalami pertumbuhan yang kurang maksimal, termasuk tinggi badannya. Anak yang kekurangan kalsium biasanya akan lebih pendek, jika dibandingkan dengan anak yang kebutuhan kalsiumnya terpenuhi dengan baik.

 

 

2. Menderita Kelainan Tulang


Kekurangan kalsium dan vitamin D pada anak bisa menyebabkan terjadinya rakitis. Penyakit ini ditandai dengan tekstur tulang yang lunak dan rapuh. Selain itu, pertumbuhan anak akan terhambat, serta dapat terjadi nyeri atau kelemahan otot.

 

 

3. Risiko Osteoporosis di Masa Tua


Anak -anak yang kebutuhan kalsiumnya tidak tercukupi dengan baik lebih berisiko untuk mengalami patah tulang. Kemungkinan untuk mengalami ostoporosis di masa tua juga akan semakin besar. Selain itu, kekurangan kalsium di masa kecil juga bisa menyebabkan terjadinya ostoporosis.

Yang perlu diperhatikan orang tua adalah kebutuhan kalsium pada anak berbeda dengan orang dewasa. Kebutuhan kalsium bertambah seiring dengan pertambahan usia. Pada anak usia 1-3 tahun, kebutuhan kalsiumnya sebanyak 700 mg per hari. Sementara pada usia 4-8 tahun, kebutuhan kalsium bertambah menjadi 1000 mg per hari. Lalu pada usia 9-18 tahun, meningkat lagi hingga 1300 mg per hari.

Yang perlu diperhatikan orang tua adalah kebutuhan kalsium pada anak berbeda dengan orang dewasa. Kebutuhqan kalsium bertambah seiring dengan pertambahan usia. Pada anak usia 1-3 tahun, kebutuhan kalsiumnya sebanyak 700 mg per hari. Sementara pada usia 4-8 tahun, kebutuhan kalsium bertambah menjadi 1000 mg per hari. Lalu pada usia 9-18 tahun, meningkat lagi hingga 1300 mg per hari.