Pengapuran Tulang Permasalahan Umun Pada Wanita, Benarkah?

webinar-pengapuran-tulang

Pada hari Senin, 12 April 2021 pukul 14.00 WIB, telah terlaksana webinar kesehatan yang membahas mengenai kesehatan tulang. Dibawakan langsung oleh dr.Eka Mulyana SpOT(K), FICS, MKes, SH, MHKes. yang tentunya sudah ahli dan pakar di bidang kesehatan tulang dan sendi.

Kesehatan tulang merupakan salah satu hal penting dan akan mengalami penurunan seiring bertambahnya usia. Apa yang bisa kita lakukan untuk kondisi penurunan/degeneratif ini?, adalah dengan meminimalisir dampak/efek buruk yang disebabkannya. Pada webinar ini juga dibahas mengenai solusi untuk meningkatkan kesehatan tulang dan menekan pemburukan dari kondisi osteoporosis atau osteoartritis.

 

 

Osteoporosis

Osteoporosis (Pengeroposan tulang) adalah suatu kondisi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak tulang, membuat terlalu sedikit tulang, atau keduang. Hal ini menyebabkan tulang menjadi keropos dan mudah patah. Osteoporosis jarang menimbulkan gejala dan biasanya baru diketahui ketika penderitanya jatuh atau mengalami cedera yang menyebabkan patah tulang.

Osteoporosis, yang ditandai dengan penurunan kepadatan tulang. Tulang yang awalnya padat menjadi tipis dan berongga, sehingga kekuatan tulang pun menurun dan menjadi rentan terhadap trauma maupun fraktur (tulang patah). Data World Health Organization (WHO) menunjukkan, sebanyak 200 juta orang di dunia menderita osteoporosis.

Osteoporosis bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak dan orang dewasa. Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita yang telah memasuki masa menopause. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya kadar estrogen yang berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang.

 

 

Diagnosis Osteoporosis

Diagnosis osteoporosis biasanya dilakukan oleh dokter dengan menanyakan riwayat medis lengkap dan melakukan pemeriksaan fisik, rontgen tulang, densitometri tulang, dan tes laboratorium khusus. Jika dokter mendiagnosis massa tulang yang rendah, dia mungkin ingin melakukan tes tambahan untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lain yang dapat menyebabkan keropos tulang, termasuk osteomalasia (penyakit tulang metabolik yang ditandai oleh mineralisasi tulang yang abnormal) atau hiperparatiroidisme (aktivitas berlebihan kelenjar paratiroid).

Densitometri tulang biasanya dilakukan pada wanita yang menginjak usia menopause. Beberapa jenis densitometri tulang digunakan untuk mendeteksi keropos tulang di berbagai area tubuh. Dual-energi x-ray absorptiometry (DEXA) adalah salah satu metode yang paling akurat, tetapi teknik lain juga dapat mengidentifikasi osteoporosis, termasuk photon absorptiometry tunggal (SPA), computed tomography kuantitatif (QCT), absorptiometri radiografi, dan USG. Dokter dapat menentukan metode mana yang paling cocok untuk pengidap.

 

 

Penyebab Osteoporosis di Usia Senja

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, osteoporosis menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh, sehingga terjatuh atau bahkan tekanan ringan seperti membungkuk atau batuk dapat menyebabkan patah tulang. 

Fraktur terkait osteoporosis paling sering terjadi di pinggul, pergelangan tangan, atau tulang belakang. Tulang adalah jaringan hidup yang terus menerus dipecah dan diganti. Osteoporosis terjadi ketika pembentukan tulang baru tidak sejalan dengan hilangnya tulang lama. Diet sehat, dan olahraga menahan beban dapat membantu mencegah keropos tulang atau memperkuat tulang yang sudah lemah.

 

 

Bahaya Osteoporosis

1. Tulang Menjadi Lemah 

tulang-lemah.jpg

Memiliki kelainan tulang tentu akan mengganggu aktivitas hingga kesehatan tubuh. Hal ini karena tulang merupakan organ penting di dalam tubuh yang memiliki banyak fungsi, mulai dari menopang bentuk dan postur tubuh, menunjang pergerakan tubuh, menyimpan mineral, menghasilkan sel darah, hingga melindungi organ di dalam tubuh.

Karena memiliki banyak fungsi yang penting bagi kehidupan, maka menjaga kesehatan tulang sudah menjadi hal yang patut dilakukan. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kelainan tulang, mulai dari gaya hidup yang kurang sehat, kekurangan nutrisi, khususnya kalsium dan vitamin D, cedera atau patah tulang, hingga kelainan genetik.

Osteoporosis merupakan penyakit yang menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh. Ada banyak penyebab osteoporosis yang perlu Anda waspadai. Dengan mengetahui penyebabnya, pencegahan dan pengobatan yang tepat bisa Anda lakukan. Bisa patah karena terjatuh, bahkan akibat benturan kecil.

 


2. Lokasi Patah Tulang

lokasi-patah-tulang

Patah tulang atau fraktur adalah kondisi ketika tulang patah sehingga posisi atau bentuknya berubah. Patah tulang dapat terjadi jika tulang menerima tekanan atau benturan yang kekuatannya lebih besar daripada kekuatan tulang.

Patah tulang bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, tetapi lebih sering terjadi di tulang kaki, tangan, pinggul, rusuk dan selangka. Meski umumnya disebabkan oleh benturan yang kuat, patah tulang juga bisa terjadi akibat benturan ringan bila tulang sudah mengalami pengeroposan, misalnya akibat osteoporosis.

Patah tulang karena osteoporosis ini umumnya terjadi di tiga tempat, yakni tulang belakang, tulang pinggul, dan tulang pada pergelangan tangan. Sebab, pada saat terjatuh, ketiga bagian tubuh inilah yang biasa digunakan untuk menyangga badan.

 


3. Tinggi Badan Berkurang

tinggi-berkurang

Bukan rahasia lagi bahwa orang dewasa dapat tumbuh lebih pendek seiring bertambahnya usia. Baik pria maupun wanita dapat mengalami pemendekan tinggi badan pada usia 40 tahun. Tinggi badan dapat berkurang hingga setengah inci dalam satu dekade. Pasalnya, cakram di tulang belakang akan kehilangan air dan mulai menekan dari waktu ke waktu.

Penyakit osteoporosis berpotensi memperburuk kondisi ini. Meski begitu, penyusutan berat badan dapat dicegah dengan peregangan, latihan kekuatan, yoga, dan terapi fisik dapat membantu untuk menurunkan risiko.Umumnya, lokasi patah tulang yang sering terjadi yaitu pada tulang belakang, panggul dan pergelangan tangan.

Patah tulang di daerah tulang belakang dan panggul dapat merupakan penyebab timbulnya nyeri menahun dan cacat jangka panjang. Disamping patah tulang, penyakit ini bisa ditandai dengan turunnya tinggi badan yang mencapai 3 cm dan mempengaruhi tulang belakang hingga postur membungkuk.

 


4. Nyeri

nyeri

Kondisi nyeri punggung umumnya memengaruhi otot atau regangan ligamen, biasanya karena sering mengangkat beban yang berat atau gerakan canggung yang tiba-tiba. Bisa juga karena diskus yang pecah, yang normalnya bertindak sebagai bantalan di antara tulang-tulang (vertebrae) di tulang belakang.

Kekurangan vitamin D sering sekali dikaitkan dengan sakit punggung. Kekurangan magnesium juga telah dikaitkan dengan osteoporosis, kelemahan otot, dan kram. Maka, tak heran jika kekurangan mineral menyebabkan masalah kesehatan, termasuk osteoporosis. Nyeri yg timbul juga sebagai isyarat/tanda Osteoporosis telah semakin parah.

Keluhan sakit punggung atas sering kali disertai dengan rasa nyeri dan tegang di bagian tubuh lain, seperti leher, bahu, lengan, dan tulang belikat. Tak jarang penderitanya juga merasakan sakit kepala tegang dan nyeri dada saat menarik napas dalam.

Nyeri pada punggung atas ini bisa berasal saraf tulang belakang, tulang belakang, otot punggung dan leher, hingga ligamen atau jaringan ikat yang menghubungkan otot-otot di punggung dan tulang belakang.

 

 

Prevalensi Penderita- Penyakit Tulang

Osteoporosis mempengaruhi pria dan wanita dari semua ras.  Tetapi wanita kulit putih dan Asia - terutama wanita yang lebih tua yang sudah melewati masa menopause - berada pada risiko tertinggi.
Pengobatan, diet sehat, dan olahraga menahan beban dapat membantu mencegah keropos tulang atau memperkuat tulang yang sudah lemah.

Penelitian menunjukkan bahwa sekitar satu dari dua wanita dan satu dari empat pria berusia 50 tahun ke atas akan mengalami patah tulang karena osteoporosis.

 


Osteoarthritis Tak Sama dengan Osteoporosis


Pengapuran tulang tak sama dengan Pengeroposan tulang. Berbeda dengan Osteoporosis (pengeroposan tulang), Osteoartritis adalah suatu peradangan kronis pada sendi akibat kerusakan pada tulang rawan yang mengakibatkan pergesekan antar tulan di sendi dan menimbulkan peradangan/pembengkakan.

 

 

Nyeri dari Kedua penyakit tulang ini akan dirasakan:


Osteoporosis: Saat pengeroposan tulang semakin parah hingga terjadi patah tulang.
Osteoarthritis: Saat pembengkakan muncul akibat persekan tulang terus menerus.

 

Bagaimana Pencegahan Kondisi Agar tidak Semakin Buruk

  1. Menjaga Kesehatan Tulang : Nutrsi yang baik dan Olahraga yang teratur.
  2. Protein : protein adalah salah satu bahan penyusun tulang.
  3. Berat Badan Ideal : Terlalu kurus dan terlalu gemuk dapat meningkatkan kemungkinan keropos dan patah tulang.
  4. Kalsium: Kalsium merupakan salah satu komponen pembentuk tulang.
  5. Vit D : Meningkatkan penyerapan kalsium dalam tubuh dan meningkatkan kesehatan tulang.
  6. Olahraga: Membangun tulang yg kuat dan memperlambat pengeroposan tulang.