The Story of Glucodiab Drink

webinar-glucodiab-drink

Pada webinar yang diselenggarakan pada Senin, 10 Mei 2021, Unihealth langsung bersama the founder dan formluator dari Glucodiab Drink, yaitu Prof. Dr, Ir, C. Hanny Wijaya, M,Agr bercerita tentang awal mula dibuatnya Glucodiab Drink sebagai solusi dalam pencegahan dan mengatasi Diabetes yang banyak sekali terjadi di Indonesia. Prof Hanny juga memapakarkan alasan pemilihan kandungan alam dan manfaat yang diberikan oleh Gucodiab Drink terkait Diabetes.

Menurut Perkumpulan Endokrionologi Indonesia (PERKENI) 2021, Indonesia merupakan negara ke-7 dengan kasus Diabetes terbanyak di dunia, dimana terdapat 11 juta pasien diabetes yang telah diketahui, Di tambah lagi, Indonesia berada di posisi ke-3 untuk penderita pre-diabetes terbanyak di Dunia, 30% dari total penderita di dunia berasal dari Indonesia. Kasus ini diprediksi dapat meningkat setiap tahunnya seiring dengan adanya pengaruh dari gaya hidup dan pola makan.

Diabetes adalah "Ibu dari Segala Penyakit", tidak berhenti di satu penyakit saja, diabetes merupakan sumber atau penyebab meningkatnya komplikasi penyakit lain seperti gangguan ginjal, kerusakan mata, penyakit jantung, masalah saraf, masalah kaki dan kulit, dan lainnya.

Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita.

Kadar gula dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas, yaitu organ yang terletak di belakang lambung. Pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.

 

 

Jenis-Jenis Diabetes

jenis-diabetes
Secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin.

Hal ini mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh. Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun. Pemicu timbulnya keadaan autoimun ini masih belum diketahui dengan pasti.

Dugaan paling kuat adalah disebabkan oleh faktor genetik dari penderita yang dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan. Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi. Diabetes jenis ini disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap insulin).

Sekitar 90-95% persen penderita diabetes di dunia menderita diabetes tipe ini.Selain kedua jenis diabetes tersebut, terdapat jenis diabetes khusus pada ibu hamil yang dinamakan diabetes gestasional. Diabetes pada kehamilan disebabkan oleh perubahan hormon, dan gula darah akan kembali normal setelah ibu hamil menjalani persalinan.

 

 

Gejala Diabetes


Diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu, bahkan beberapa hari saja. Sedangkan pada diabetes tipe 2, banyak penderitanya yang tidak menyadari bahwa mereka telah menderita diabetes selama bertahun-tahun, karena gejalanya cenderung tidak spesifik. Beberapa ciri-ciri diabetes tipe 1 dan tipe 2 meliputi:


• Sering merasa haus.
• Sering buang air kecil, terutama di malam hari.
• Sering merasa sangat lapar.
• Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
• Berkurangnya massa otot.
• Terdapat keton dalam urine. Keton adalah produk sisa dari pemecahan otot dan lemak akibat tubuh tidak dapat menggunakan gula sebagai sumber energi.
• Lemas.
• Pandangan kabur.
• Luka yang sulit sembuh.
• Sering mengalami infeksi, misalnya pada gusi, kulit, vagina, atau saluran kemih.


Beberapa gejala lain juga bisa menjadi ciri-ciri bahwa seseorang mengalami diabetes, antara lain:


• Mulut kering.
• Rasa terbakar, kaku, dan nyeri pada kaki.
• Gatal-gatal.
• Disfungsi ereksi atau impotensi.
• Mudah tersinggung.
• Mengalami hipoglikemia reaktif, yaitu hipoglikemia yang terjadi beberapa jam setelah makan akibat produksi insulin yang berlebihan.
• Munculnya bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan selangkangan, (akantosis nigrikans) sebagai tanda terjadinya resistensi insulin.


Beberapa orang dapat mengalami kondisi prediabetes, yaitu kondisi ketika glukosa dalam darah di atas normal, namun tidak cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes. Seseorang yang menderita prediabetes dapat menderita diabetes tipe 2 jika tidak ditangani dengan baik.

 

 

Pengobatan Diabetes


1. Edukasi

konsultasi-dokter
Edukasi yang dilakukan mencakup pemberian informasi mengenai perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar penderita diabetes merasa termotivasi serta mendapatkan informasi mengenai perilaku hidup sehat. Informasi tersebut mencakup pemantauan gula darah mandiri, tanda dan gejala dari komplikasi yang dapat timbul, serta cara mengatasinya.

Dalam sesi konsultasi juga, dokter gizi klinis bertugas untuk memberikan informasi yang jelas terkait penyakit diabetes. Kamu bisa bertanya apa saja, terkait dengan pengaturan gizi dan asupan makanan yang nantinya akan disusun bersama dokter gizi klinis. 

Umumnya, setelah sesi konsultasi akan dihasilkan saran untuk mengontrol penyakit diabetes, termasuk mengatur pola dan menu makanan, olahraga yang dianjurkan, serta obat dan suplemen yang disarankan untuk menjaga kondisi tubuh tetap sehat. 

Dokter gizi klinis akan menyampaikan tabel atau daftar makanan yang harus dipelajari oleh pengidap diabetes. Daftar tersebut berisi jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari serta jenis makanan dan minuman yang dianjurkan untuk dikonsumsi pengidap diabetes. Selain jenis makanan, batas aman mengonsumsi makanan tertentu juga akan menjadi bekal yang diberikan dokter gizi klinis pada diabetesi. 

Seperti diketahui, penyakit diabetes mengharuskan pengidapnya untuk membatasi jenis makanan yang terlalu manis dan banyak mengandung gula. Diabetes adalah penyakit yang terjadi karena naiknya kadar gula dalam darah, dan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung gula tambahan hanya akan memperparah kondisi penyakit ini. 

Pengidap diabetes biasanya membutuhkan beberapa kali kunjungan dan sesi konsultasi dengan dokter gizi klinis. Selain membicarakan rencana perbaikan gizi, sesi konsultasi juga dilakukan untuk mengamati kemajuan dan kesehatan tubuh setelah menerapkan pola makan yang direncanakan. 

Melakukan kontrol ke dokter gizi klinis bertujuan untuk memonitor status gizi dan menentukan langkah selanjutnya untuk mengontrol penyakit dan menghindari diabetes berkembang menjadi lebih buruk. 

 

 

2. Pengaturan Pola Makan

pola-makan
Terapi ini dapat disesuaikan untuk setiap penderita diabetes, seusai kebutuhan masing-masing. Namun, hal-hal yang perlu ditekankan adalah pentingnya keteraturan dalam pola makan termasuk jadwal makan, jenis makanan, serta jumlahnya.

Bila penderita diabetes berkonsultasi dengan dokter, juga dapat dilakukan perhitungan berat badan ideal, asupan kalori yang disarankan setiap harinya, serta proporsi dari lemak, protein, dan karbohidrat yang dapat dikonsumsi.

Diabetes atau kencing manis umumnya terjadi akibat kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang salah. Oleh karena itu, dalam menangani diabetes, sangat penting untuk menerapkan gaya hidup sehat, di samping menggunakan obat secara teratur.

Jumlah asupan yang dimaksud adalah jumlah kalori yang dikonsumsi. Jumlah kalori yang dianjurkan adalah 25-30 kalori per kilogram berat badan ideal, setiap harinya. Misalnya, seseorang dengan berat badan ideal 50 kg, memerlukan 1.250-1.500 kalori dalam sehari.

Tapi, ingat yah berat badan ideal bukan berat badan saat ini. Untuk penderita diabetes yang juga mengalami obesitas, sangat dianjurkan untuk menurunkan berat badan guna mencegah timbulnya komplikasi. Jumlah kalori yang dianjurkan bagi penderita obesitas dihitung dari analisis asupan sebelumnya, dikurangi 500 kalori per hari.

Selain jumlah, jadwal makan yang sudah ditentukan oleh dokter gizi juga harus dipatuhi, untuk menjaga kadar gula darah dalam keadaan stabil dan tidak fluktuatif. Penderita diabetes dianjurkan untuk makan besar tiga kali sehari, dan makn kecil atau selingan 2-3 kali sehari. Jarak antara waktu makan besar dan selingan berkisar 2,5 sampai 3 jam.

Penderita diabetes perlu menentukan jenis makanan apa saja yang baik untuk dikonsumsi, dan makanan yang sebaiknya dihindari. Pola makan ini penting untuk dijalani sehari-hari, ataupun ketika hendak berpergian.

Untuk karbohidrat, porsi yang dianjurkan adalah 45-65% dari total kalori, atau minimal 130 gram per hari. Pilihlah sumber karbohidrat kompleks yang berserat tinggi, seperti kentang, sayuran, buah, gandum, jagung, dan kacang-kacangan. Hindari karbohidrat sederhana atau makanan yang mudah dalam pencernaan seperti jus buah, gula pasir, dan permen, serta produk olahan tepung, misalnya kue kering atau kue basah. Gula pasir masih boleh dikonsumsi, maksimal 5% dari total kalori (kurang lebih 4 sendok teh) per hari. Pemanis buatan rendah kalori, seperti stevia atau lo han kuo, aman untuk digunakan, selama tidak melebihi batas aman.

 

 

3. Olahraga

olahraga
Penderita diabetes disarankan berolahraga secara teratur, setidaknya 3–4 kali seminggu selama minimal 30 menit.
Selain menjaga kesehatan, olahraga juga dapat membantu menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga memperbaiki kendali glukosa darah.
Jenis-jenis olahraga yang disarankan adalah aktivitas aerobik seperti berjalan kaki, bersepeda, berlari, maupun berenang.

Tapi, ingat yah, berat badan ideal bukan berat badan saat ini. Untuk penderita diabetes yang juga mengalami obesitas, sangat dianjurkan untuk menurunkan berat badan guna mencegah timbulnya komplikasi. Jumlah kalori yang dianjurkan bagi penderita obesitas dihitung dari analisis asupan sebelumnya, dikurangi 500 kalori per hari.

 

 

4. Obat-obatan

obat-obatan
Pemberian obat-obatan pada penderita diabetes dapat mencakup obat minum (oral) atau suntik. Untuk diabetes tipe 1, pengobatan dapat berupa insulin yang diberikan melalui suntikan.

Obat diabetes yang diresepkan oleh dokter bukanlah untuk menyembuhkan penyakit diabetes, melainkan untuk menjaga kadar gula darah agar stabil dan tetap berada pada batas normal. Tujuan mengonsumsi obat diabetes adalah untuk mencegah agar gula darah tidak naik terlalu tinggi, karena gula darah tinggi dalam jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi penyakit diabetes yang berbahaya.

Obat diabetes yang diberikan oleh dokter berbeda-beda tergantung pada jenis diabetes yang dialami oleh pasien. Ada obat diabetes yang perlu dikonsumsi sebelum makan, bersamaan dengan makan, atau setelah makan.

 

 

Bagaimana Awal Tercetusnya Ide Pembuatan Glucodiab Drink?glucodiab

Ide/Gagasan dalam pembuatan formula dari Glucodiab Drink adalah karena:


1. Indonesia merupakan negara yang sangat kaya tanaman obat, 30.000 dari 40,000 tanaman obat disinyalir ada di Indonesia, Namun baru 7500 yang diketahui memiliki khasiat
tanaman obat. Hanya 1200 yang sudah dimanfaatkan.

2. Ada beberapa keterbatasan dan kekurangan dari Jamu:

  • Rasa yg "unik" yaitu cenderung pahit atau sepat
  • "Over claimed": Klaim banyak manfaat namun masih kurang bukti ilmiah
  • Standar mutu dan kualitas kurang terjaga.

Sehingga.. Proses pembuatan bahan alam perlu ditingkatkan levelnya menjadi Nutrasetika dengan rasa yang enak, Manfaat terbukti secara ilmiah, dan kualitas terjamin.

 

 

Proses Penelitian dan Pengembangan Glucodiab Drink

Melewati belasan tahun penelitian untuk mendapatkan hasil yang terbaik, terpilih lah 7 bahan alam yang dikombinasikan dan bersinergi sebagai anti hiperglikemia (penurun/penekan gula darah) dan sekaligus berkhasiat sebagai antioksdan, yaitu:


1. Kumis Kucing
2. Jeruk Purut
3. Jeruk Nipis
4. Jahe Gajah
5. Temulawak
6. Lemon
7. Kayu Secang

Kombinasi ini lah yang menghasilkan formula dengan hasil penelitian terbaik yaitu penekan gula darah, antioksidan, dan tentunya rasa yang enak

Bagaimana dari Formula Dibuat Menjadi Glucodiab Drink?

Proses produksi Glucodiab Drink dilakukan dengan standar produksi farmasi dengan tujuan akhir didapatkan produk dengan kualitas, efektivitas/khasiat, dan kemanan yang terjamin.

Dimulai dari pemilihan bahan baku terbaik, proses produksi yang terstandar dan berbagai pengujian untuk memastikan mutu, stabilitas dan kemanan produk sehingga dihasilkan produk terbaik yang telah teregistrasi BPOM dan tersertifikasi Halal

 

 

Hanya 1 Di Dunia Exclusive dari Unihealth
Limited Edition Exclusive Hanya di Unihealth

Glucodiab Drink minuman fungsional berbasis rempah-rempah dan herba untuk mengatasi kencing manis, dengan komposisi kumis kucing, kayu secang, jeruk purut, jeruk nipis, jahe gajah, temulawak, dan lemon untuk pencegahan dan terapi pendukung Diabetes.

 

 

Siapa yang Perlu Konsumsi?

Menurunkan Risiko DIabetes (terutama ada riwayat keluarga)
Sehari 1 x 1 porsi

Penderita Diabetes
Sehari 1-2 x 1 Porsi

* 1 Porsi = 50 ml Glucodiab Drink dilarutkan dengan 150 ml air.

Yuk, mulai menjaga kesehatan dan "kendalikan" Diabetes dengan Rutin Konsumsi Glucodiab Drink Setiap Hari